Teori Mimesis dan Teori Significant Form
Nama : Dayhan Huzaifa Vitra
Kelas : R3J
NPM : 202246500727
Mata Kuliah : Filsafat Seni
Dosen Pengampu : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn
MENGANALISIS 3 KARYA MENGGUNAKAN
TEORI MIMESIS DAN TEORI SIGNIFICANT FORM
1. Precipies of Void
Art by : Todd Gilleland/cr24ti7e.tez
"Precipice of Void" menceritakan sebuah karya yang beraliran surealis yang merupakan kekosongan dan kehampaan dalam dalam jiwa. Karya ini dibuat menggunakan bantuan AI, dengan latar belakang rumah yang gelap yang menambah kesan mendalam pada karya tersebut.
Jika dilihat dari Teori Memesis menurut Aritoteles, karya tersebut mempresentasikan seorang lelaki yang sedang mengambang di samping tiang jam dan dia menunduk kebawah yang seakan tidak memperdulikan jam tersebut. Karya ini bisa di sebut seni, karena seniman tersebut mempresentasikan kehidupan nyatanya kembali kedalam karyanya dengan imajinasinya.
Jika dilihat dari Teori Significant Form, karya yang dibuat seniman tersebut beraliran surealism yang dimana penggambungan elemen-elemen seperti seorang lelaki yang mengambang di samping tiang jam dan rumah yang gelap dibelakangnya yang menambah kesan gelap dalam lukisan tersebut. Karya tersebut memiliki emosi dengan kegelapannya yang menjadikan rasa kosong dan hampa dalam jiwa.
2. In every leaf's fall, there's a lesson on letting go
"In every leaf's fall, there's a lesson on letting go" menceritakan seorang perempuan yang sedang berjalan dengan anggunnya menggunakan gaun berwarna oren yang tertiup oleh angin, dia berjalan dengan senangnya dengan ceriannya seakan tidak memiliki masalah, di tambah dengan background yang berwarna seakan perempuan itu di restui oleh alam.
Jika dilihat dari Teori Memesis menurut Aritoteles, karya tersebut mempresentasikan seorang perempuan yang sedang berjalan menggunakan gaun dengan senang dan cerianya. Karya ini bisa di sebut seni, karena seniman tersebut mempresentasikan kehidupan nyatanya kembali kedalam karyanya dengan imajinasinya.
Jika dilihat dari Teori Significant Form, karya yang dibuat seniman tersebut beraliran realism yang dimana dari bentuk perempuan dan elemen disikitarnya. Karya tersebut memiliki emosi estetis berupa kesenangan dan kecerian. Dengan penggambaran suasana yang cerah yang menambah kesan ceria yang ada pada lukisan tersebut.
3. War and love
Art by : alipo
"War and Love" Menceritakan sebuah prajurit yang sedang berjuang dalam medan tempur dengan suasana mencekam tetapi di satu sisi dia ingin adanya perdamaian yang di simbolkan oleh bunga yang ada di belakang prajurit tersebut.
Jika dilihat dari Teori Memesis menurut Aritoteles, karya tersebut mempersentasikan seorang prajurit yang sedang berperang tetapi ia tak ingin peperangan itu terjadi yang digambarkan dia memegang kepalanya. Karya ini bisa di sebut seni, karena seniman tersebut mempresentasikan kehidupan nyatanya kembali kedalam karyanya dengan imajinasinya.
Jika dilihat dari Teori Significant Form, karya yang dibuat oleh seniman tersebut memiliki aliran surealism yang dimana dari seorrang prajurit dengan elemen disekitarnya. Karya tersebut memiliki emosi estetis berupa kesedihan, keraguan, ketegasan.
KESIMPULAN
1. Teori Mimesis Plato: Plato berpendapat bahwa seni adalah bentuk tiruan alam atau realitas. Bagi Plato, seniman adalah penjiplak kelas dua yang meniru alam yang sudah merupakan tiruan dari alam ideal. Ini berarti seni adalah duplikasi dari duplikasi, yang membuatnya kurang bernilai dalam pandangan Plato.
2. Teori Mimesis Aristoteles: Aristoteles menyatakan bahwa mimesis (meniru) dalam seni bukanlah sekadar menjiplak secara mekanis, melainkan representasi dari bentuk atau tindakan manusia dalam konteks kreatif. Seniman menghadirkan kembali realitas dengan interpretasi dan penekanan tertentu. Ini menjelaskan bahwa seni bukan sekadar salinan, tetapi juga kreativitas dalam menghadirkan realitas dengan cara yang unik.
3. Konsep Significant Form Clive Bell: Clive Bell mengemukakan bahwa pengalaman estetis dalam seni muncul dari ciri-ciri khas yang ada dalam karya seni, yang ia sebut sebagai "significant form." Ini adalah bentuk atau susunan tertentu dalam karya seni yang membangkitkan emosi estetis pada pengamat. Bell berpendapat bahwa karya seni yang memiliki significant form akan menciptakan respon emosional yang khas pada pengamat.
Pemahaman Anda bahwa ketiga karya tersebut menggabungkan teori mimesis Aristoteles dan konsep Significant Form dari Clive Bell adalah tepat. Dalam seni, seniman seringkali menggabungkan aspek imajinatif mereka dengan representasi realitas untuk menciptakan karya seni yang mengandung makna dan emosi estetis yang unik bagi pengamat. Dengan demikian, setiap karya seni dapat memunculkan perasaan dan pengalaman yang berbeda bagi setiap individu yang melihatnya. Ini adalah salah satu keindahan seni, yaitu kemampuannya untuk berbicara dengan berbagai cara kepada berbagai orang.
Komentar
Posting Komentar