Mencari reverensi jurnal

 Nama : Dayhan Huzaifa Vitra

Kelas : R3J

NPM : 202246500727

Mata Kuliah : Filsafat Seni

Dosen Pengampu : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn


Menganalisa 30 Jurnal

1. Analisis Lukisan “The Starry Night” Karya Vincent Van Gogh dalam teori seni ekspresionis.

Objek : Lukisan The Starry Night

Teori :Teori ekspresionis (Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, dan Ernast Ludwig).

Analisis : Ekspresionis adalah kecenderungan seorang Seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek- efek emosional. Ekspresionis bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, Arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Aliran seni lukis yang dibawa Vincent Van Gogh adalah post-impressionism dan Ekspresionis. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosni bahagia. Seperti Van Gogh melukis The Starry Night selama 12 bulan saat Ia tinggal di rumah sakit jiwa Saint-Paul-de-Mausole, Prancis. Tepatnya beberapa bulan setelah menderita gangguan di mana ia memotong sebagian dari telinganya sendiri dengan silet. Di rumah sakit jiwa, Van Gogh mengamati langit malam dari jendela kamarnya yang berjeruji dan menulis surat pada Theo (saudaranya) yang menggambarkan pemandangan indah bintang pada suatu pagi di musim panas tahun 1889. Van Gogh tidak diizinkan untuk melukis di kamarnya. Karena itu, Van Gogh melukis pemandangan itu dari ingatan dan menggunakan imajinasinya untuk melukis desa kecil yang sebenarnya tidak ada.


2. Analisa Puisi "Penglihatan" Karya Adimas Imanuel Menggunakan Pendekatan Ekspresif

https://protasis.amikveteran.ac.id/index.php/protasis/article/view/75/57 

Jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis puisi karya Adimas Immanuel yang berjudul “Penglihatan” adalah  penelitian  kualitatif.  Sedangkan  pendekatan  yang  digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis deskriptif. Alasan memilih untuk menggunakan metode  tersebut  dikarenakan  metode  deskriptif  kualitatif  biasanya  digunakan  dalam  jenis penelitian  humaniora. Teknik  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan teknik pustaka dan catat disertai dengan beberapa langkah, diantaranya; (1) membaca puisi berjudul “Penglihatan” karya Aimas Immanuel dengan membaca kritis, (2) menganalisis puisi tersebut dengan pendekatan ekspresif, (3) mendefinisikan secara garis besar pokok utama tema dari puisi tersebut. Penulis  melakukan  analisis  dan  kritikan  menggunakan  pendekatan  ekspresif  yang bertujuan untuk mengetahui curahan atau emosi yang pengarang tuang dalam puisi Penglihatan karya Adimas Immanuel. 

Setelah melakukan analisis pada puisi Penglihatan karya AdimasImmanuel, penulis menggambarkan rasa cinta dan kenangan yang masih melekat dalam ingatan, hal ini terjadi karena  ternyata  penulis  pernah  menjalin  hubungan  kepada  seseorang.  Dalam  puisi  ini tergambarkan juga perasaan sedih penulis dalam menerima fakta akankeretakan hubungan tersebut. Kenangan dan rasa sayang masih melekat sampai penulis harus belajar terbiasa akan ketidakhadiran  sang  pujaan.  Begitulah  yang  menjadi  ide  pikiran Adimas  Immanuel  dalam menciptakan puisi Penglihatan ini dengan yang beliau alami sendiri menciptakan karya tulis yang indah jelas akan tersampaikan langsung kepada pembaca, tak hanya itu Adimas Immanuel juga menggunakan kata kata yang mudah dipahami.


3. ANALISIS TINDAK TUTUR LOKUSI, ILOKUSI, PERLOKUSI PADA DIALOG FILM 5CM KARYA RIZAL MANTOVANI (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK)

https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jipbsi/article/view/1604/1290

Dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap film yang dilakukan dalam penelitian ini terkait dengan penggunaan bahasa sebagai media interaksi para tokoh-tokoh cerita yang tertuang dalam dialog -dialognya. Hal ini yang menjadikan ilmu pragmatik tepat apabila digunakan untuk menjawab permasalahan yang dipertanyakan dalam penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitian ini diberi judul Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, Perlokusipada Dialog Film 5Cm Karya Rizal Mantovani (Suatu Tinjauan Pragmatik). 

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian  deskriptif  kualitatif  dengan sumber data berupa video yang berdurasi dua jam enam menit dengan data berupa tidak  tutur  lokusi,  ilokusi,  perlokusi. Metode pengumpulan datanya menggunakan  metode  menyimak  dan mencatat. Dalam  penelitian  ini data diolah  dengan  menggunakan  metode analisis  secara  kualitatif.  Triangulasi adalah  teknik  pengecekan  keabsahan yang  memanfaatkan  sesuatu  yang  lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap   objek   penelitian. Aktifitas dalam analisis kualitatif dilakukan secara interaktif  dan  berlangsung  secara  terus menerus  sampai  batas  waktu  yang  di tentukan. Aktifitas dalam analisis data ini yaitu  mereduksi  data,  menyajikan  data dan menyimpulkan data.

Penelitian  ini  akan  memberikan sebuah deskripsi  mengenai  tindak  tutur lukosi,  ilokusi,  perokusi  dalam  film  5cm Karya   Rizal   Mantovani.   Deskripsi mengenai  klasifikasi  tindak  tutur  lukosi, ilokusi,   perokusi,   yaitu   menganalisis dengan  cara  mengklarisifikasikan  tuturan pemeran  di  film  5cm  yang  sesuai  dengan tindak tutur dan menemukan maksud dari tuturan tersebut.Wujud  tindak tutur lokusi yang dituturkan oleh  penutur  kepada  mitra  tutur  dalam dialog  film5cm  karya  Rizal  Mantovan sejumlah  12  tuturan.Wujud  tindak  tutur ilokusi  yang  dituturkan  oleh  penutur kepada mitra tutur dalam dialog film 5cm karya Rizal Mantovani sejumlah 33 tuturan.Wujud  tindak  tutur  perlokusi  dituturkan oleh  penutur  kepada  mitra  tutur  dalam dialog  film  5cm  karya  Rizal  Mantovani sejumlah  6  tuturan. Faktor  penyebab munculnya tindak tutur lokusi dalam film 5cm tindak  tutur  lokusi dalam penutur digunakannya dengan tujuan meyampaikan secara   langsung   kepada   mitra   tutur sehingga,  menyatakan  sesuatu  dengan kalimat berita.Faktor penyebab munculnya tindak tutur ilokusi dalam film 5cm yaitu penutur  menunjukkan  kesatunan,  yang berarti  penutur  lebih  cendrung  memilih kalimat  berita  ketika  meminta  lawan tuturnya untuk melakukan sesuatu. Faktor penyebab tindak tutur perlokusi dalam film 5cm. Tindak tuturperlokusi penutur supaya mitra  tutur  segera  merespon  tuturan  yang disampaikan oleh penutur, sebagai penutur memilih tutur perlokusi.


4. ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR (PENDEKATAN PRAGMATIK)

https://core.ac.uk/download/pdf/33515178.pdf

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut. 

Bagaimana wujud nilai moral yang terdapat dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan? Bagaimanakah moral tokoh utama dalam menghadapi persoalan kehidupan dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan?  Bagaimana bentuk penyampaian moral yang digunakan pengarang dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan?

Mendeskripsikan wujud nilai moral yang terdapat dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan. Mendeskripsikan moral tokoh utama dalam menghadapi pesoalan kehidupan dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan. Mendeskripsikan bentuk penyampaian moral yang digunakan pengarang dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan.


5. NILAI KEHIDUPAN PADA PUISI “DERAI – DERAI CEMARA” KARYA CHAIRIL ANWAR

https://protasis.amikveteran.ac.id/index.php/protasis/article/view/29/22

Puisi adalah luapan ekspresi dari sebuah emosional jiwa manusia. Puisi mempunyai sifat unik, karena diciptakan melalui imajinasi serta berisi pengalaman terdalam dari pengarangnya yang dianalogikan kedalam bahasa yang indah. Kata-kata dalam puisi mungkin terlihat sederhana namun sukar diartikan, maknanyapun bahkan  sangat  luas.  Untuk  memahami  makna  puisi  pembaca  perlu  mengaitkan  puisi  dengan  riwayat pengarang, serta kondisi pengarang yang menjadi konteks penciptaan karya yang diciptakannya. Peneliti merasakan ada banyak diksi yang sukar untuk diuraikan, pertama puisi "Derai-Derai Cemara" mencerminkan kehidupan manusia dengan pohon cemara, hal tersebut menjadi latar belakang dalam penelitian ini, sehingga peneliti akan membedah puisi “Derai – Derai Cemara” karya Chairil Anwar sebagai objek penelitian untuk mengetahui  makna  puisi  yang  disampaikan  pengarang  melalui  pendekatan  mimetik.  Peneliti  akan memaparkan puisi tersebut dengan pemahaman peneliti terhadap pendekatan mimetik. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui makna dari puisi “Derai – Derai Cemara” karya Chairil Anwar, serta untuk meningkatkan pemahaman konsep dari pendekatan mimetik. Tentunya penelitian ini akan meningkatkan kemampuan menganalisis puisi, memberikan pengalaman, serta menambah referensi untuk para pembaca jika mendapat kesulitan ketika menganalisis puisi.

Metode  penelitian  dalam  penelitian  ini  menggunakan  metode  deskriptif  kualitatif  karena  memaparkan analisis dan hasilnya dengan kata-kata bukan dengan angka. Metode deskriptif kualitatif dilakukan melalui cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian dianalisis. Wujud data dari metode deskriptif kualitatif berupa deskripsi terhadap objek penelitian. Dengan kata lain, bentuk data pada penelitian ini berupa kata – kata, kalimat, atau teks - teks yang diperoleh dari hasil analisis peneliti. Melalui pendekatan mimetik, objek dalam penelitian ini yaitu puisi “Derai – Derai Cemara” karya Chairil Anwar.

Berdasarkan analisis dengan menggunakan pendekatan mimetik, dapat disimpulkan bahwa puisi “Derai – Derai Cemara” karya Chairil Anwar merupakan ungkapan tentang perjalanan hidup seorang tokoh puisi yang kehidupannya penuh penderitaan dengan mempunyai cita-cita cemerlang pada masa kecilnya, namun pada kenyataannya perjalanan hidup yang dialami adalah kepahitan dan penderitaan sehingga membuat tokoh berdamai dengan diri menerima keadaan dan menyadarkan tentang segala sesuatu. Sejatinya yang terjadi di dunia ini akan berakhir dan segala sesuatu yang bernyawa pada akhirnya akan tiada atau mati meninggalkan titik hidupnya di dunia dalam keadaan siap atau tidak. Semua makhluk akan memenuhi panggilan-Nya. Pada puisi ini terkandung nilai pendidikan, juga nilai agama bahwa meskipun keinginan tidak terpenuhi tetapi tokoh menyadari bahwa dalam kehidupan kita mempunyai ketetapan dari yang maha kuasa yang mengatur segalanya dan kewajiban yang harus tetap dijalankan meskipun hidup tidak bergelimang harta, keinginan hanya sekadar angan belaka tetapi keimanan dan ketaqwaan harus tetap ditanamkan didalam jiwa, selain itu terkandung nilai atau makna kehidupan dari setiap larik-larik puisi “Derai – Derai Cemara” terselip makna kehidupan bahwa kita hidup didunia hanyalah bersifat sementara karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan kembali kepada sang pencipta dan kekal abadi pada kehidupan  akhirat nantinya.


6. ANALISIS STRUKTUR KOREOGRAFI TARI PAKUJAJAR BERDASARKAN TEORI MIMESIS PLATO

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/yaqhzan/article/view/11774/pdf_45

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, perspesi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. 9 Metode deskriptif analisis pada penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan struktur koreografi Tari Pakujajar berdasarkan teori mimesis Plato. Selanjutnya, hasil deskripsi tersebut dianalisis guna mendapatkan sebuah temuan dan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui observasi, yang dimana peneliti melakukan kegiatan pengamatan terhadap seluruh rangkaian Tari Pakujajar. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara secara terstruktur dan tidak terstruktur. Untuk keabsahan penelitian, peneliti melakukan wawancara langsung kepada koreografer Tari Pakujajar, yaitu Toto Sugiarto, S.Pd., M.Sn. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.


7. Analisis Pragmatik pada Fungsi Tindak Tutur dalam Film Karya Walt Disney

https://jurnal.uns.ac.id/pjl/article/view/25992/24615

Penelitian  ini  bersifat  deskriptif  kualitatif.  Penelitian  deskriptif  yang  mengungkap data  yang  deskriptif,  ujaran  seseorang  baik  lisan  maupun  tulisan,  dan  perilaku  yang  bisa diamati  (Bodgan  dan  Taylor,  1975).  Metodeyang  digunakan  adalah  metode  deskriptif yang  menggunakan  pendekatan  kualitatif,  sehingga  penelitian  ini  termasuk  bagian  dari penelitian  deskriptif  kualitatif.  Bodgan  dan  Bilken  (1982)  menyatakan  bahwa  data  pada penelitian   deskriptif   kualitatif   berupa   kataatau   gambaran   bukan   angka.   Penelitian kualitatif  dapat  mengungkap  proses  yang  terjadi  serta  fenomena  yang  sulit  dijelaskan melalui metode kuantitatif. Penelitian ini akan mengkaji tindak tutur dalam film anak dan mengungkap tindak tutur yang biasa digunakan dalam film anak, yang biasanya ditiru dan diujarkan kembali oleh anak dalam kehidupan sehari-hari.


8. DEIKSIS DALAM NOVEL “ASSALAMUALAIKUM BEIJING” KARYA ASMA NADIA

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jefs/article/view/14705

Tujuan dari penelitian ini yaitu: Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis jenis-jenis deiksis dalam novel “Assalamulaikum Beijing” karya Asma Nadia.

Manfaat dari penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini bermanfaat dalam bidang linguistik, khususnya dari bidang pragmatik mengenai penggunaan deiksis dalam novel yang akan menambah wawasan kepada penulis maupun siapa saja yang membaca penelitian ini. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah referensi kepustakaan yang berfokus pada pragmatik mengenai deiksis dalam novel kepada pembaca dan setiap orang yang ingin membuat penelitian dibidang pragmatik, khususnya penelitian mengenai deiksis.

Berdasarkan hasil penelitian tentang deiksis dalam novel “ Assalamualaikum Beijing” karya Asma Nadia, peneliti menemukan beberapa jenis deiksis dalam novel tersebut. Adapun jenis-jenis yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu deiksis persona, deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis sosial, dan deiksis wacana. Dalam novel, peneliti menemukan 379 buah dialog antar tokoh yang terbagi dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin. Namun dalam penelitian ini, penulis hanya membahas dialog dalam bahasa Indonesia. Dalam novel yang dikaji, peneliti menemukan sebanyak 341 buah deiksis, yaitu deiksis persona sebanyak 243 buah yang terbagi dalam kategori deiksis persona pertama 66 buah, deiksis persona kedua 77 buah, deiksis persona ketiga 74 buah, deiksis persona pertama dengan persona kedua 15 buah, deiksis persona pertama tanpa persona kedua 5 buah, deiksis persona kedua lebih dari satu 3 buah, dan deiksis persona ketiga lebih dari satu 3 buah. Deiksis tempat sebanyak 61 buah terbagi dalam kategori deiksis tempat lokatif 6 buah dan deiksis tempat demonstratif 53 buah sedangkan deiksis tempat temporal tidak ditemukan dalam novel. Kemudian deiksis waktu berjumlah 15 buah, deiksis wacana 20 buah, dan deiksis sosial sebanyak 2 buah. Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, penulis menyimpulkan jenis-jenis deiksis yang digunakan dalam novel “ Assalamualaikum Beijing” karya Asma Nadia antara lain deiksis persona pertama ( aku, -ku, dan saya), deiksis persona kedua ( kamu, -mu), deiksis orang ketiga ( dia, -nya), deiksis persona pertama dengan persona kedua ( kita ), deiksis persona pertama tanpa persona kedua ( kami), persona kedua lebih dari satu ( kalian) , deiksis persona ketiga lebih dari satu ( mereka) deiksis tempat lokatif ( sini, sana), deiksis tempat demonstratif ( ini, itu), deiksis waktu ( dulu, sekarang, tadi ), deiksis wacana ( ini, itu), deiksis sosial (penggunaan kata sopan). Penggunaan deiksis dalam novel “Assalamualaikum Beijing” oleh pengarang, yaitu untuk membuat siapa saja yang nantinya akan membaca karangannya, pembaca akan merasa lebih dekat dengan alur cerita yang terkandung dalam novel. Penggunaan 14 deiksis yang sering muncul dalam novel, agar pembaca merasa seolah-olah terjun langsung dalam setiap dialog yang terdapat dalam novel, sehingga cerita yang terdapat dalam novel terasa nyata. Adapun jenis deiksis yang sering muncul dan sering digunakan pengarang dalam novel “ Assalamualikum Beijing”, yaitu deiksis persona kategori deiksis persona kedua sebanyak 77 buah, kedua deiksis persona kategori persona ketiga sebanyak 74 buah, dan ketiga deiksis persona kategori deiksis persona pertama sebanyak 66 buah. 


9. Analisis Visual Game Angry Birds dalam Teori Seni sebagai Bentuk

https://www.proceeding.unindra.ac.id/index.php/sinastra/article/view/6073

Mengeluarkan suatu cara pandang Formalisme yang mengatakan bahwa suatu karya seni dianggap indahapabila memiliki significant form, yaitu suatu kualitas tertentu yang dapat menimbulkan emosi pengamat saat melihat karya seni ini, emosi ini berbeda dengan emosi sehari-hari, dikatakan bahwa emosi yang dirasakan serupa dengan sebuah pengalaman rohani.

Hasil penelitian ini difokuskan pada pemaparan visual dari game Angry Birds. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak aspek yang mempengaruhi visual suatu game agar menjadi menarik dan interaktif. Sayangnya, banyak orang yang kurang memperhatikan tampilan visual dari suatu game, mereka hanya terfokus pada misi untuk memenangkan game tersebut. Adanya tahapan proses pada game akan menciptakan ikatan, yang disebut pengalaman perendaman berbasis tantangan, di mana keterlibatan ini menuntut para pemain untuk memahami aturan permainan. Penelitian ini sebagian besar difokuskan pada studi tentang aspek visual dari sebuah game mobile untuk mengetahui adanya elemen- elemen yang mendukung suatu game agar menarik dan interaktif.

Peneliti melakukan penelitian terhadap visual game dari Angry Birds dengan menggunakan teori Clive Bell dan Roger Fry yang mengeluarkan suatu cara pandang Formalisme yang mengatakan bahwa suatu karya seni dianggap indah apabila memiliki significant form, yaitu suatu kualitas tertentu yang dapat menimbulkan emosi pengamat saat melihat karya seni ini. Dan ini karena banyaknya unsur bentuk atau visual yang dibahas. Selain itu, game ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat sehingga memudahkan peniliti dalam melakukan riset.


10. Analisis Gambar Karya Anak Usia Dini Berdasarkan Teori Perkembangan Seni Rupa Anak Viktor

http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/PW/article/view/1358

     Berdasarkan hasil pengamatan terhadap karya anak usia dini/PAUD dan dianalisis dengan teori Viktor dan Lambert maka dapat dilihat bahwa anak pada usia dini/ PAUD sedang berada dalam fase Masa Corengan dan Pra Bagan.

Gambar anak usia dini/PAUD memiliki unsur visual dan juga nilai estetis tapi unsur visual dan nilai estetis itu tak dapat dilepaskan dari pemahaman atas perkembangan fisik dan psikologi mereka. Anak – anak usia dini/PAUD menggambar dalam fase pertumbuhan fisik seperti otot-otot motorik halus yang sedang bertumbuh. Pada saat otot-otot motorik halus mereka belum berfungsi sempurna layaknya orang dewasa. Mereka masih membutuhkan latihan salah satunya dengan jalan menuntun dan mengarahkan cara memegang alat gambar yang benar sehingga hal ini berpengaruh pada kualitas gambar yang dihasilkan.

Peneliti melakukan penelitian terhadap gambar anak usia dini/PAUD yang dimana seorang anak memiliki pandangannya dan makna tersendiri terhadap seni. Dengan teori perkembangan seni rupa anak viktor menurut Victor Lowenfeld dan W. Lambert Brittain yang mejelaskan masa-masa perkembangan anak dan masa-masa perkembangan ini masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Berdasarkan hasil penelitian terhadap enam sampel gambar karya anak usia dini PAUD/TK dapat dianalisis unsur-unsur visualnya seperti garis, bangun/bidang dan warna. Berdasarkan hal tersebut pemlihan unsur yang mereka lakukan biasanya akan mengikuti dari keinginan anak untuk mengimitasi bentuk alam yang diketahuinya. Selain itu pemilihan unsur-unsur juga dilakukan berdasarkan kesenangan bathin pada saat anak itu berkarya.


11.    Analisis Semiotika Pada Film Laskar Pelangi

http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/PROPORSI/article/view/497

·       Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan pendekatan Pierce maka ditemukan banyak ikon didalam film Laskar Pelangi. Tanda-tanda tersebut mendeskripsikan makna dari keadaan, kejadian, kostum, kekayaan, nama, bakat, kemiskinan. Semangat untuk mendapatkan pendidikan tergambar jelas pada film. Tanda-tanda disajikan dengan sangat baik sehingga mampu memberikan keprihatinan mendalam terhadap tokoh anak-anak Laskar Pelangi kepada penonton. Kesenjangan sosial juga sangat dirasakan dari ikon kostum dan bangunan sekolah.

Artikel ini melakukan penelitian  terhadap film Laskar Pelangi dengan menggunakan teori Semiotika Pierce yang membuat peneliti dapat menyampaikan maksud atau pesan dari film tersebut dalam bentuk analisis.


12. Kajian Seni Lukis Karya Nasirun Periode 1990-2000

 https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/42024/Kajian-Seni-Lukis-Karya-Nasirun-Periode-1990-2000

 Metode analisis Pengumpulan Data Yang Digunakan adalah Wawancara, Observasi, Dan Dokumentasi. Teknik Sampling Yang Digunakan Purposive Sampling. Validitas Data Dicapai Dengan Menggunakan Triangulasi Data Dan Informant Review. Teknik Analisis Data Yang Digunakan Adalah Analisis Kritik Holistik

Kesimpulannya Hasil Penelitian Dapat Disimpulkan Bahwa Latar Belakang Penciptaan Karya Seni Lukis Nasirun Periode 1990-2000 Adalah Lingkungan Adalah Tema Wayang, Tema Mistik, Dan Tema Sosial Politik Aktual. Ketiga Tema Karya Lukis Nasirun Tersebut Memiliki Kaitan Erat Dengan Budaya Tradisi. Kecenderungan Karya Lukis Nasirun Pada Tema-Tema Tersebut Dilatar Belakangi Oleh Kemampuan Nasirun Memotret Segala Bentuk Budaya Tradisi Yang Terjadi Di Masa Lalunya. Proses Pembuatan Karya Dimulai Dengan Pencarian Ide. Kemudian Sesegera Mungkin Nasirun Mengeksekusinya Ke Dalam Bidang Lukis. Hal Tersebut Semuanya Akan Berujung Pada Nilai-Nilai Spriritual Atau Pesan Moral, Yang Mana Pesan Moral Merupakan Suatu Pembelajaran Bagi Manusia Agar Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik. Sedangkan dalam analisis jurnal yang saya buat Vincent  Van Gogh melukis lukisan berdasarkan tradisi tapi berdasarkan pengalaman yang dia rasakan sendiri.


13. SENI LUKIS BALI MODERN KONTEMPORER KARYA IDA BAGUS ALIT SUATU KAJIAN ESTETIK  

https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/batarirupa/article/view/1767

Metode analisis penelitian ini menggunakan teori perubahan, kreativitas dan estetika. Menggunakan metode pendekatan kualitatif serta didukung teknik pengumpulan data, kepustakaan, observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data.

Kesimpulan jurnal ini adalah Seni rupa di Bali tidak lepas dari berkembangnya ilmu pengetahuan,  teknologi, dan pengaruh dari luar. Salah satu seni rupa bali adalah seni lukis bali  modern kontemporer karya Ida Bagus Alit. Seni lukis yang di buat dengan memadukan berbagai teknik,baik manual maupun moderen namun tidak lepas dari akar budaya bali sebagai sumber inspirasinya dalam menciptakan seni lukis bali modern kontemporer, sehingga karya yang diciptakan sangat berbeda dengan karya seni lukis yang ada pada umumnya. Pada penelitian ini menggunakan teori perubahan, kreativitas dan estetika Dengan demikian maka karya yang diciptakan oleh Ida Bagus Alit lebih memadukan gaya realis dan modern kontemporer , Sebagai ciri khas karyanya dengan garis-garis pecah seribu. Sedangkan dalam jurnal yang saya buat affandi melukis karya yang berjudul “dia datang menunggu dan pergi”. Pelukis membuat karya tersebut berdasarkan pengalaman yang dia alami sendiri bukan ter inspirasi dari sumber budaya lingkungan nya.


14. ANALISIS KARAKTERISTIK KARYA SENI LUKIS RADI ARWINDA

https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/196566/analisis-karakteristik-karya-seni-lukis-radi-arwinda.html

Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kualitatif. Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah Pengamatan atau Observasi, kemudian dilanjutkan dengan Wawancara dan dokumentasi, kemudian dilakukan analisis terhadap data yang sudah didapatkan dengan menggunakan triangulasi data sehingga data yang sudah diolah dapat mencapai validitasi.

Kesimpulan jurnal ini adalah dalam membuat sebuah karya bisa dalam berbagai bentuk peng menuangkanya, Seni lukis memang merupakan kesenian yang menggunakan alat berupa kuas yang diberikan cat yang kemudian digambar di media. Namun  ciri khas dan karakteristik karya lukis dari Radi Arwinda sebagai seorang seniman lukis konvensional sekaligus seniman lukis digital. penjelasan mengenai karakteristik serta gaya lukis yang digunakan Radi Arwinda dalam membuat lukisan konvensional dan lukisan digital. Pebandingan dengan jurnal yang saya buat adalah lukisan Vincent Van Gogh yang di buat sepeti seni lukis seperti biasa, menggunakan canvas dan cat.


15. Romantisisme pada Karya-Karya Raden Saleh: Suatu Tinjauan Kritik Seni

https://journals.itb.ac.id/index.php/jvad/article/download/637/358/1934

Teori yang digunakan adalah teori mimesis dalam mencari pengembang gaya dan tema yang khas, seperti adegan perburuan, pemandangan yang bersifat simbolis, dan peristiwa-peristiwa dramatis yang digunakan raden shaleh di bawah semangat Romantisisme namun, pengaruh Romantisisme sesungguhnya lebih tampak pada gagasan dan cara pandang Raden Saleh, seperti gagasan mengenai kebesaran alam, eksotisisme, orientalisme, kebebasan individual, dan politik perlawanan yang diungkapkan melalui lukisan lukisannya.

 Metode analisis  yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif lebih kepada pemaparan hasil penelitian berupa penjelasan katakata atau gambar-gambar.

Kesimpulan jurnal ini yaitu analisis tentang Romantisisme seni yang menonjolkan individualisme dalam karya karya raden shaleh, sehingga karya seni dengan medium apapun adalah cara pandang seniman yang paling personal terhadap hidup, masyarakat, dan lingkungan. Lebih jauh lagi, Romantisisme juga bukan mengenai cara pandang dari kelompok tertentu, tetapi lebih merupakan keragaman yang tidak terbatas yang dibawa oleh semangat setiap individu”. 


16. MANUSIA DAN POHON DALAM LUKISAN POST-IMPRESIONISME

 https://ejournal.unp.ac.id/index.php/serupa/article/download/8230/6312

Teori yang digunakanadalah signifikan form karena berusaha menampilkan dan membahas kesan pencahayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna yang lebih utama dan bukan bentuk.

Analisis yang digunakan adalah Penelitian  deskriptif kualitatif. yang berisikan Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik (1) observasi, (2) wawancara, (3) diskusi, (4) dokumentasi, (5) studi pustaka.

Kesimpulanya Dalam jurnal ini setiap menciptakan karya seni, tentu ada harapan untuk menampilkan karya-karya yang berkualitas. Banyak tahapan yang harus dilalui sebelum memulai proses penciptaan tersebut. Perenungan secara khusus dan melakukan elaborasi yang salah satunya tahapan yang harus dilakukan sehingga karya-karya yang diciptakan benar-benar memiliki gagasan dan sesuai dengan maksud yang akan disampaikan kepada masyarakat. Seperti tema yang diungkapkan dalam seni lukis ini, yang bertujuan Meningkatkan kepekaan masyarakat tentang pentingnya peranan pohon bagi manusia, Lembagalembaga terkait dengan pelestarian lingkungan. 


17. Story of Shadow Karya Kriya Tekstil dengan Ide dari Paper Cut Light Box

https://journal.isi.ac.id/index.php/invensi/article/view/1616/414

 Penulisan artikel ini mengangkat teori mimesis (imitasi) plato dan menggunakan metode eksperimen dalam melakukan uji coba pada material kain agar dapat diperlakukan seperti paper cutting pada material kertas. 

 Penulis mencari prinsip dan karakter dari material yang digunakan pada paper cutting light box kemudian penulis mengimitasinya untuk diwujudkan dengan material kain. Karya paper cutting light box yang diamati adalah karya Hari Panicker dan Deepti Nair. Maka dalam artikel ini penulis menggunakan metode analisis eksperimen. 

Objek yang digunakan berbentuk seni kriya dengan mengangkat teori mimesis dan analisis kualitatif. Sedangkan, saya mengangkat objek seni lukis dengan teori mimesis dan analisis deskriptif. Terdapat perbedaan objek dan metode analisis namun teori yang digunakan sama. Metode analisis pada artikel ini menggunakan eksperimen yang menghasilkan kesimpulan dari masalah yang di uji. 


18.  Estetika Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan 

https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/brikolase/article/view/417/417

Nilai simbol pada unsur-unsur seni rupa dalam seni lukis kaligrafi karya Syaiful Adnan dikaji dalam penelitian ini menggunakan interpretasi analisis dengan pendekatan teori simbol. 

 Analisis yang digunakan yaitu analisis interpretasi, diartikan sebagai proses menguraikan sumber ke dalam data dan informasi untuk mendapatkan makna, hubungan sebab akibat, dan keterkaitan dari fakta suatu peristiwa pada lingkup ruang dan waktu.

Objek yang digunakan yaitu seni lukis kaligrafi, begitu juga objek yang saya ambil juga merupakan seni lukis, namun merupakan seni lukis di atas kanvas. Teori yang digunakan yaitu teori simbol berbeda dengan teori mimesis yang saya ambil. Simbol memang termasuk realitas namun dalam bentuk sebuah tanda. 


19. Narasi Visual Cerita Fabel dalam Karya Seni Lukis

 https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_budaya_nusantara/article/view/2545/2158

Teori yang digunakan adalah teori Feldman dalam hal ini lebih mengacu pada kritik seni yang disampaikan pada art as image (Feldman, 1967), bahwa dalam mengkritisi karya seni di perlukan empat tahapan, yaitu mendeskripsikan menganalisis, menginterpretasikan karya seni, dan menilai seni. 

Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini, karena data berasal dari gambar yang dideskripsikan, selanjutnya dianalisis, dan diinterpretasikan. Teknik pengambilan data dibagi menjadi dua tahapan yaitu pertama observasi data melalui literature dan tahap kedua pengambilan data lapangan yang diambil dari beberapa galeri seni. 

Objek yang dibahas pada artikel ini adalah karya seni lukis sama seperti objek yang saya ambil, bedanya hanya pada sumber inspirasi. Untuk teori yang digunakan pada artikel ini adalah teori Feldman yang membahas tentang kritik seni dalam cara yang sederhana yaitu dalam 4 tahap, sedangkan teori yang saya pilih yaitu mimesis. Metode analisis yang saya pilih dengan metode analisis pada artikel ini sama, yaitu analisis deskriptif. 


20. Eksotika Bangunan di Kota Lama Semarang dalam Karya Seni Lukis Cat Air 

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/arty/article/view/4033/3659

Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk model kooperatif tipe tongkat cara berbantuan multimedia kuis kreator yang dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita rakyat pada peserta didik di tingkat SMA.  

Desain penelitian ini dirancang dengan menggunakan Research dan Development (R&D). Desain penelitian Research and Development adalah penelitian dan pengembangan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatuproduk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Objek yang digunakan pada artikel ini yaitu karya seni lukis cat air, sama dengan objek yang saya pilih bedanya hanya pada media. Pendekatan pada artikel ini dibuat dengan kuis atau kuesioner. Sedangkan, saya memilih teori mimesis tanpa adanya kuesioner untuk diisi oleh responden tertentu. Metode analisis yang diambil juga berbeda. 


21. Nama Seni Lukis Hitam Putih Karya I.G.N. Nurata Tahun 1990-2010

 https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/dewaruci/article/view/1127/1121

Untuk mencapai tujuan dilakukan penelitian melalui pendekatan holistic terhadap 6 enam karya seni lukis hitam putih karya I.G.N. Nurata. 

Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi berpartisipasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data dalam penelitian menekankan pada interpretasi analisis. 

Objek yang artikel tersebut angkat yaitu tentang Seni lukis sama dengan objek yang saya ambil. Namun, untuk pendekatan atau teori dan metide analisis yang artikel ini gunakan berbeda dengan apa yang akan saya ambil dalam penulisan. 


22. Kemolekan yang Ambivalen: Membaca Lukisan Mooi Indie dengan Perspektif Pascakolanialisme

https://jurnaldekonstruksi.id/index.php/dekonstruksi/article/view/169/124

Artikel ini kemudian menganalisis periode tertentu dengan menggunakan perspektif teoritis Pascakolonialisme untuk menjawab beberapa pertanyaan, yaitu: (1) Uraian macam apa yang dapat disusun tentang seni lukis mooi indie? (2) Gejala sosial-budaya apa yang dapat dijadikan landasan argumentasi? dan (3) Bagaimana seni lukis mooi indie tersebut menggerakan dialog seni rupa di Indonesia? 

Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan dekonstruksi. Tujuan dari penggunaan pendekatan dekonstruksi dalam penelitian ini adalah membongkar ketidakstabilan makna di balik sebuah teks. 

Kesimpulan : Objek yang dibahas pada artikel ini adalah lukisan sama seperti yang saya pilih, namun teori yang digunakan berbeda. Pada artikel ini teori yang digunakan adalah perspektif teoritis Pascakolonialisme, sedangkan yang saya pilih yaitu teori mimesis. 


23. KAJIAN MIMESIS DALAM NOVEL DOA CINTA KARYA SIRIN MK

Hasil penelitian ini adalah latar/setting yang terdiri latar tempat, seperti di kota Berlin; latar waktu, seperti waktu pagi hari dan setiap hari minggu; latar sosial, seperti cara berpikir yang digambarkan pada pemikiran orang kampung Lipah Kuwus yang tidak mengerti bahwa pendidikan itu sangatlah penting. Suasana yang terdiri dari suasana susah seperti Irkham yang merasa susah memikirkan apa yang mestinya harus ia lakukan demi membawa baik nama desanya; suasana senang seperti Irkham tampak begitu semangat dengan wajah cerah setelah menyelesaikan segala urusan terkait rencana studinya ke Jerman; suasana bahagia seperi Irkham tampak begitu semangat dengan wajah cerah setelah menyelesaikan segala urusan terkait rencana studinya ke Jerman; suasana sedih seperti Irkham merasa sedih setelah mendengar ibunya memohon-mohon kepada Allah agar anak-anaknya diberikan kesuksesan dan kebahagiaan; suasana ramai seperti suasana ramai di kota Jakarta ini terlihat sekali pada hari minggu karena banyak orang-orang yang berjualan baik nasi uduk, bubur ayam, lontong ayam dan lain sebagainya; suasana sepi seperti suasana sepi mulai dirasakan oleh Irkham setelah ia mengakhiri pembicaraannya dengan Amel lewat telepon. 

Dari tulisan di atas disimpulkan bahwa teori mimesis di pakai untuk menggambarkan suasana, latar serta waktu yang realistis, sama seperti bahasan lukisan yang saya pilih memiliki gambaran realistis. Teori mimesis ada pada dalam ciri kedua bahasan tersebut, perbedaan nya tulisan di atas membahas tentang novel sedangkan objek saya lukisan.


24. Penerapan Mimesis Dalam Novel Empress Orchid Karya Anchee Min

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan mimetik

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek latar belakang kehidupan tokoh Orchid dan hubungannya dengan aspek sosial politik dalam dunia nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Empress Orchid adanya hubungan antara karya sastra dengan dunia nyata.

dari tulisan di atas novel tersebut ada hubungannya dengan mimesis yaitu imitasi atau representasi dari kenyataan atau dunia nyata, kesamaan pada objek kajian saya adalah di letak teori mimesis objek lukisan yg saya bahas menggunakan aliran realisme yang dimana masih ada kaitannya dengan mimesis, untuk perbedaan nya analisis di atas menganalisa novel sedangkan saya lukisan. 


25. ANALISIS LUKISAN KARYA MULYO GUNARSO

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 

Latar belakang penciptaan karya-karya lukis Mulyo Gunarso adalah keprihatinannya terhadap permasalahan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang ada di sekitarnya terutama permasalahan mengenai kebudayaan dan kerusakan alam lingkungan. Makna lukisan yang merupakan tujuan penciptaan karya lukis Mulyo Gunarso adalah untuk mengedukasi diri sendiri dan masyarakat agar peduli dan mau untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan tempat tinggalnya. Visualisasi karya lukis Mulyo Gunarso adalah dengan menggunakan cat akrilik dengan teknik plakat (opaque). Dan corak yang dari karya-karya lukis Mulyo Gunarso adalah realisme dengan penggarapan objek secara detail dan dengan tekstur yang halus.

lukisan karya Mulyo Gunarso memiliki aliran realisme di gambarkan dengan cat akrilil dengan tekstur halus. Sedangkan objek yang saya bahas lukisan Starry Night memang memiliki aliran yang berbeda namun menggunakan metode penggambaran yang berbeda dengan cat minyak dan goresan yang kasar membuat hasil akhir menjadi lebih nyata.


26. Identifikasi seni lukis dengan objek uang karya Gito Lesung

Menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Metode yang digunakan adalah dokumentasi observasi dan wawancara

Karakteristik lukisan Gito Lesung terdiri dari perwujudan bentuk gaya/aliran teknik media ide dan tema. Karakter karya lukis Gito Lesung terlihat dari perwujudan visual yang terdiri dari perwujudan bentuk gaya/aliran teknik media ide dan tema. Aliran lukisan Gito Lesung adalah realisme. Media yang digunakan adalah kanvas cat minyak kuas dan palet. Teknik yang dipakai Gito Lesung dalam melukis adalah teknik dusel dan pilihan objek-objeknya nyata tentang tema alam tema sosial tema kerja dan tradisional. Objek uang lukisan karya Gito Lesung berkarakter kuat. Mengacu pada bentuk asli tetapi lebih disederhanakan lagi. Objek uang yang digabungkan dengan objek lain seperti alam manusia hewan dan tumbuhan menjadikan karya yang unik dan menarik.

Analisis di atas menyatakan bahwa lukisan yang dibuat oleh Gito lesung beraliran realisme namun objek yang di pakai gito unik yaitu uang yang ditambahkan objek lain seperti alam. 


27. ANALISIS LUKISAN ‘ORANAMEN TROPIS’KARYA JOKO PRAMONO DENGAN PENDEKATAN TEORI IKONOGRAFI DAN IKONOLOGI

menggunakan pendekatan sejarah dengan teori utama ikonografi dan ikonologi

lukisan surealis merupakan karya yang sulit dipahami oleh masyarakat umum karena lukisan surealis mengandung idiom bentuk dan simbol yang tidak bisa langsung dicerna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lukisan Joko Pramono “Dekorasi Tempat” memiliki berbagai objek surealis seperti manusia berkepala burung, kepala burung yang disambungkan ke bambu, perempuan dengan tubuh berupa anyaman bambu., para kurcaci menatap potongan puzzle, dan para peri. Dimana benda-benda tersebut mengandung beberapa makna, baik makna primer dengan alat konfirmasi sejarah, makna sekunder menggunakan alat konfirmasi sejarah, jenis dan makna intrinsik dengan alat konfirmasi sejarah budaya.

objek yang di analisis sama2 sebuah lukisan namun yang berbeda di sini adalah alirannya objek di atas menggunakan aliran surealis yang dimana para seniman menggambarkan pemikirannya lewat karyanya yg memiliki keunikan sendiri. 


28. Analisis lukisan "Potrait of Dr. Gachet" Karya Vincent van Gogh. 

menggunakan teori aliran seni ekspresionis. 

lukisan tersebut di gambarkan Vincent van Gogh menggunakan teori ekspresionis untuk menggambarkan imajinasi dan pesan sang pelukis lebih dalam lagi tanpa meniru keadaan sekitar, menggambarkan Dr. Paul Gachet yang merawat van Gogh pada bulan-bulan terakhir masa hidupnya. 

Penggambaran ekspresionis selalu bisa untuk menggambarkan suasana, ide, imajinasi sang pukis tanpa harus melihat contoh ataupun mengimitasi keadaan alam karna ekspresionis datang dari Seniman itu sendiri. 


29. Analisis lukisan "Potret diri & Topeng-topeng kehidupan" Karya Affandi Koesoema

Teori aliran ekspresionisme

Aliran ekspresionisme adalah aliran yang mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman, bukan dari gambaran alam atau lingkungan sekitarnya, pelukis Affandi Koesoema dalam karyanya di atas menggambarkan gambar Potret diri dengan imajinasi nya sendiri dan menggunakan ciri khas nya sendiri plototan cat akrilik dari pak Affandi yang di gores menggunakan jari membuat sebuah gambaran yang merepresentasikan ide dan imajinasi pelukis menjadi sebuah karya baru. 

Kesimpulan : dari tulisan di atas teknik dan cara penggambaran sebuah karyanya memiliki ciri khas unik dan mengekspresikan ide atau imajinasi sang pelukis, perbedaan dalam bahasan yang akan saya bahas tentu saja berada dalam teori yang di pakai oleh pelukis, dan bagaimana masing-masing pelukis menggambarkan perasaannya.


30. Seni Lukis Visual Koran Karya Budi “UBRUX” Haryano

 Pendekatan teori kritik Clive Bell (Significant form) 

Analisis : Pendekatan teori bentuk Clive Bell digunakan untuk menganalisis seni lukis visual koran Budi "Ubrux" Haryono. Karya-karya ini menekankan tema-tema yang mencerminkan lapisan kehidupan masyarakat dan mengkritisi fenomena sekitarnya, terutama dampak globalisasi informasi. Analisis juga mencakup teknis realis yang digunakan dalam pengerjaan karya seni lukis visual koran agar menyerupai koran aslinya. 

Kesimpulan : analisis di atas menyatakan bahwa diteliti menggunakan teori Clive bell, yang dimana berarti unsur bentuk garis di kombinasikan agar membuat suatu karya dapat berkualitas, namun selain itu sang pelukis juga mengimitasi koran dari kehidupan sehari-hari agar terlihat realis sama dengan yg aslinya.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 14 September, Mempertanyakan seni dalam diri

Teori Mimesis dan Teori Significant Form

Proses Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 1